Beberapa tahun
terakhir mendengar kata moge saya langsung terbayang sosok ducati ataupun mv
agusta ketika ditanya soal moge jepang saya langsung mengatakan kurang menyukai. Kenapa? Karena desain produknya itu seperti
lagu di Indonesia ketika baru muncul terlihat sangat modern tapi beberapa saat
kemudian terlihat sangat kuno,.. mungkin karena pabrikan jepang terlalu rajin
mengevolusi produknya, atau memang strategi penjualan memang begitu adanya ?
saya kurang begitu mengerti. Sangat berbeda dengan pabrikan italia evolusi tiap
varian cukup lama kemudia desainya tahan lama produk keluaran terbaru keren dan
yang lawas terlihat klasik.
Seperti itulah
pandangan saya, namun baru-baru ini saya mulai membuka mata dan melihat dengan
sudut pandang yang lebih luas saya mulai mencari informasi tentang sejarah
ajang balap world superbike championship (kenapa tidak moto gp? Motogp adalah
ajang balap motor super prototype dibuat hanya untuk dimimpikan oleh para
penggemarnya ) dan saya menemukan suatu yang luar biasa, sangat luar biasa
sehingga saya sendiripun terdiam seperti disambar petir,,…. Artikel yang saya
baca menyebutkan Honda pernah membuat sportbike impian menyentuh aspal jalan
raya…..?!! ya, saya tidak salah sebut, sebuah mimpi yang bisa dilihat,
dirasakan dan yang paling penting bisa dikendarai. Dan yang paling menyenangkan
mereka tidak hanya satu,,.. saya ulang tidak hanya satu, tapi ada
beberapa.
Hadirin sekalian saya perkenalkan keluarga besar Honda super sportbike RC
family ada sang kakak Honda RC 30 a.k.a VFR 750r
Kemudian adknya yang paling seksi yang paling menawan dan yang membuat
anda tidak bisa tidur nyenyak malam hari, Honda RC40 a.k.a Honda NR 750
Dan terakhir si bungsu yang tidak kalah mempesona, Honda RC45 a.k.a RVF
750r
Biarkan saya
mengambil napas sejenak dan sedikit menenangkan kepala,,.. sungguh luar biasa
ketika saya melanjutkan membaca riwayat
mereka di historical moment of world superbike si sulung menang pada
ajang WSBK perdana dan kedua (1988,1989)dikendarai oleh Fred Merkel dibawah
naungan Rumi Honda. Kemudian si bungsu mendapat kemenangan di tahun 1997 jonh
kocinsky , Castrol Honda HRC, apa yang kita dapat simpulkan dari sejarah tersebut
adalah ketika WSBK digempur oleh pasukan ducati walaupun hanya mendulang tiga
kemenangan kemunculanya RC family sangat
fenomenal sampai sekarang di setiap
forum luar negeri yang membahas tentang mereka selalu ada yang berdecak kagum
terutama dari abang-abang amerika yang notabene terkenal sebagai penggemar
berat Ducati. Dan akhirnay harus saya akui, saya sadari pandangan saya
sebelumnya (di paragraph pertama) tentang pabrikan jepang salah besar dan saya
harus mencabut kata-kata tersebut.
Setelah
merenung dan membuka mata selebar-lebarnya sebuah fakta yang tidak terpikirkan
sebelumnya saya dapatkan. Selama ini ada sebuah perang bisa disebut perang psikologis
antara pabrikan Italia dan jepang (terutama dikalangan penggemar yang sebagian
besar tidak punya moge seperti saya) yang sudah berlangsung selama
bertahun-tahun. Perang antar dua pabrikan ini memperebutkan title yang paling
berkenan dihati dan hadiahnya adalah kesetiaan konsumen dalam menggunakan
produknya. kenyataaan bahwa perang psikologis pabrikan jepang melawan pabrikan Italia hanya dapat dimenangkan oleh
siapapun yang mampu menyajikan
superioritas teknologi dan motorcycle passion menjadi sebuah satu kesatuan. Dimana kedua
poin tersebut juga saya temukan di varian Honda RC30, RC 45 dan terutama di
RC40.
Ditahun 2015
pergerakan style moge lebih merujuk ke konsep dream comes true. Lihat saja
ketika pabrikan jepang berlomba
menciptakan produk yang kental beraroma superioritas teknologi dan motorcycle
passion sebut saja Kawasaki H2 dengan superchargernya kemudian Yamaha yang
mengubah konsep R1 dengan embel-embel M
yang mengacu pada gacoanya di MotoGP. Ya,.. Honda juga mengeluarkan replica
Motogp namun sedikit mengecewakan karena dikabarkan banyak spec yang di
downgrade sehingga kesan superioritasnya berkurang.
Saran saya
kenapa tidak mendaur ulang konsep Honda Rc30 dan Rc 45 saja? Atau bahkan
sekalian Honda Rc 40 alias NR 750, saya sangat yakin ini akan membuat pukulan
psikologis yang kuat tepat diwajah pabrikan Italia (sedikit sedih karena saya
juga penggemar mereka ). Harga mungkin melonjak selangit tapi efeknya seperti
reaksi fusi dari mulai pemoge expert
sampai pengguna bebek akan menaruh perhatian dan embel-embel superioritas juga
akan merembet ke setiap produk lainya.
Kenyataan bahwa pada era globalisasi banyak
anak muda seperti saya yang masih naik bebek tapi mungkin suatu hari nanti membeli moge dan
moge yang pertama dibeli kemungkinan besar pasti dari pabrikan jepang walaupun
kadar kecintaan terhadap produk itali masih tinggi. Dan untuk mempengaruhi
konsumen seperti ini adalah dengan memperkokoh produk flagship seingga
kedudukan produk jepag terutama Honda dapat disejajarkan dengan produk italia.
Sekian dulu
untuk artikel selanjutnya saya akan membahas apa yang membat RC family begitu
fenomenal.
No comments:
Post a Comment