Di negara Italia Sepeda motor merupakan passion nasional. Salah satu
pabrikan yang senantiasa menjunjung tinggi hal tersebut adalah MV Agusta. Yang
Merupakan pabrikan pemiliki sejarah yang mengagumkan tapi sedang mengalami krisis financial sampai ketika seorang putra
dan ayahnya memutuskan untuk
menyelamatkanya. Bersama mereka memutuskan untuk membangun sebuah sports bike
yang lebih ramah dari segi harga.
Sportsbike yang didisain untuk kecepatan maksimum dan handling
performance maksimal di jalan maupun race track, tapi apakah mereka bisa
melakukanya?
Bereze, Itali. Rumah bagi
keluarga patriat local dan putranya. Claudio dan Giovani Castaglioni . perusahaanya
MV Agusta adalah bukan sebuah persimpangan jalan karena kadang-kadang passion
Claudio terhadap mimpi pada sebuah seni dan motor dijadikan kenyataan . Hal
pertama yang keluarga Castaglioni lakukan ketika membeli MV Agusta adalah
membangun sporsbike F4. Dengan mesin 4 silinder besar . sangat eksotik, mahal
dan jelas sangat itali. Suaranya dua kali motor biasa, mungkin melebihi
beberapa mobil, 201 hp dan dipenuhi dengan teknologi yang terkini
Namun pasar untuk motor berharga mahal sangat sempit dan ketika dunia
sedang dilanda krisi ekonomi keadaan bertambah buruk.“ tahun 2008 kemarin
merupakan tahun buruk bagi industry motor dan kunci dari keluar dari keadaan
tersebut adalah mencari pasar yang lebih luas dengan membuat model baru.
Kemudian keluarga Castaglioni memutuskan untuk membangun mesin 3 silinder yang
lebih murah. Mereka secara simple menjulukinya F3. Claudio mempertaruhkan
segalanya di F3. F3 didisain agar sesuai dengan harga kompetitornya namun masih
membawa nama mistis MV Agusta.
Namun aura F3 tidak
sepenuhnya Itali, tidak didisain di
itali, tapi di Republik San Marino. Sebuah tanah kecil yang hanya memiliki luas
61, yang sepenuhnya
dikelilingi oleh itali. Dalam proses pendisainanya Claudio sangat terbuka ia
membiarkan orang lain mengetahui apa yang dia mau dan apa yang dia inginkan,
dia menerima semua nasehat dan saran tapi pada akhirnya dia selalu melakukannya
dengan stylenya sendiri. Dibutuhkan beberapa tahun dalam menemukan karakter
body MV Aagusta, frame dan suspensinya . desain dari keseluruhan body F3 dalah
mengikuti desain tiap individu komponen. Mereka mengikuti proses dasar yang
sama sampai pada finising menggunakan tangan pada setiap komponen motor.
Dalam filosofi mv agusta
komponen tidak hanya mendukung fungsi tapi harus mengandung unsur seni,
dan dua hal ini didapat dari kombinasi aneh
software teknologi tinggi dan seni penggunaan tehnik kuno. Computer memenuhi seluruh lantai dua,
disini 12 orang menghabiskan waktu 4 tahun untuk menscan bentuk F3 kedalam
format digital. Mereka memulai dengan part individu seperti tangki lalu
melanjutkannya pada bentuk keseluruhan motor. Motor F3 adalah motor yang sangat
kompak kami memiliki bentuk scan spesifik dari tangki, saking kompaknya kami
harus membentuk tangki hingga
menggunakan ruang yang ada dibawah jok pengendara kata salah seorang insinyur.
Claudio dna F3 adalah bintang dari Milan motor show 2010, f3 dipili sebagai
motor tercatik disana, sejauh ini rencana keluarga Castaglioni berjalan dengan
baik. “Sekarang kami memiliki pelanggan anak umur 18 tahun yang bahkan setahun
lalu anak ini tidak megenal MV Agusta sama sekali” . Tapi takdir memutar
balikan dunia Mv agusta
Namun sayang Claudio tidak pernah dapat mencoba mengendarainya karena
pada agustus 2011, hanya seminggu sebelum F3 diproduksi Claudio Castagliono meninggal . dan Giovani
harus menghadapi realita, siap atau tidak dia kini menjadi peminpin MV Agusta. Ia
harus mempelajari cara ayahnya melangkah dan itu tidak mudah mejadi seniman
sekaligus insinyur.
No comments:
Post a Comment