Thursday 1 October 2015

PERANG PSIKOLOGIS MOTOR JEPANG DAN ITALIA



Beberapa tahun terakhir mendengar kata moge saya langsung terbayang sosok ducati ataupun mv agusta ketika ditanya soal moge jepang saya langsung  mengatakan kurang menyukai.  Kenapa? Karena desain produknya itu seperti lagu di Indonesia ketika baru muncul terlihat sangat modern tapi beberapa saat kemudian terlihat sangat kuno,.. mungkin karena pabrikan jepang terlalu rajin mengevolusi produknya, atau memang strategi penjualan memang begitu adanya ? saya kurang begitu mengerti. Sangat berbeda dengan pabrikan italia evolusi tiap varian cukup lama kemudia desainya tahan lama produk keluaran terbaru keren dan yang lawas terlihat klasik. 
Seperti itulah pandangan saya, namun baru-baru ini saya mulai membuka mata dan melihat dengan sudut pandang yang lebih luas saya mulai mencari informasi tentang sejarah ajang balap world superbike championship (kenapa tidak moto gp? Motogp adalah ajang balap motor super prototype dibuat hanya untuk dimimpikan oleh para penggemarnya ) dan saya menemukan suatu yang luar biasa, sangat luar biasa sehingga saya sendiripun terdiam seperti disambar petir,,…. Artikel yang saya baca menyebutkan Honda pernah membuat sportbike impian menyentuh aspal jalan raya…..?!! ya, saya tidak salah sebut, sebuah mimpi yang bisa dilihat, dirasakan dan yang paling penting bisa dikendarai. Dan yang paling menyenangkan mereka tidak hanya satu,,.. saya ulang tidak hanya satu, tapi ada beberapa.  




Hadirin sekalian saya perkenalkan keluarga besar Honda super sportbike RC family ada sang kakak Honda RC 30 a.k.a VFR 750r








Kemudian adknya yang paling seksi yang paling menawan dan yang membuat anda tidak bisa tidur nyenyak malam hari, Honda RC40 a.k.a Honda NR 750








Dan terakhir si bungsu yang tidak kalah mempesona, Honda RC45 a.k.a RVF 750r



 

Biarkan saya mengambil napas sejenak dan sedikit menenangkan kepala,,.. sungguh luar biasa ketika saya melanjutkan membaca riwayat  mereka di historical moment of world superbike si sulung menang pada ajang WSBK perdana dan kedua (1988,1989)dikendarai oleh Fred Merkel dibawah naungan Rumi Honda. Kemudian si bungsu mendapat kemenangan di tahun 1997 jonh kocinsky , Castrol Honda HRC, apa yang kita dapat simpulkan dari sejarah tersebut adalah ketika WSBK digempur oleh pasukan ducati walaupun hanya mendulang tiga kemenangan  kemunculanya RC family sangat fenomenal  sampai sekarang di setiap forum luar negeri yang membahas tentang mereka selalu ada yang berdecak kagum terutama dari abang-abang amerika yang notabene terkenal sebagai penggemar berat Ducati. Dan akhirnay harus saya akui, saya sadari pandangan saya sebelumnya (di paragraph pertama) tentang pabrikan jepang salah besar dan saya harus mencabut kata-kata tersebut.


Setelah merenung dan membuka mata selebar-lebarnya sebuah fakta yang tidak terpikirkan sebelumnya saya dapatkan. Selama ini ada sebuah perang bisa disebut perang psikologis antara pabrikan Italia dan jepang (terutama dikalangan penggemar yang sebagian besar tidak punya moge seperti saya) yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Perang antar dua pabrikan ini memperebutkan title yang paling berkenan dihati dan hadiahnya adalah kesetiaan konsumen dalam menggunakan produknya. kenyataaan bahwa perang psikologis pabrikan jepang melawan  pabrikan Italia hanya dapat dimenangkan oleh siapapun yang mampu  menyajikan superioritas teknologi dan  motorcycle passion   menjadi sebuah satu kesatuan. Dimana kedua poin tersebut juga saya temukan di varian Honda RC30, RC 45 dan terutama di RC40.  


Ditahun 2015 pergerakan style moge lebih merujuk ke konsep dream comes true. Lihat saja ketika  pabrikan jepang berlomba menciptakan produk yang kental beraroma superioritas teknologi dan motorcycle passion sebut saja Kawasaki H2 dengan superchargernya kemudian Yamaha yang mengubah konsep R1  dengan embel-embel M yang mengacu pada gacoanya di MotoGP. Ya,.. Honda juga mengeluarkan replica Motogp namun sedikit mengecewakan karena dikabarkan banyak spec yang di downgrade sehingga kesan superioritasnya berkurang.


Saran saya kenapa tidak mendaur ulang konsep Honda Rc30 dan Rc 45 saja? Atau bahkan sekalian Honda Rc 40 alias NR 750, saya sangat yakin ini akan membuat pukulan psikologis yang kuat tepat diwajah pabrikan Italia (sedikit sedih karena saya juga penggemar mereka ). Harga mungkin melonjak selangit tapi efeknya seperti reaksi fusi  dari mulai pemoge expert sampai pengguna bebek akan menaruh perhatian dan embel-embel superioritas juga akan merembet ke setiap produk lainya.
 Kenyataan bahwa pada era globalisasi banyak anak muda seperti saya yang masih naik bebek  tapi mungkin suatu hari nanti membeli moge dan moge yang pertama dibeli kemungkinan besar pasti dari pabrikan jepang walaupun kadar kecintaan terhadap produk itali masih tinggi. Dan untuk mempengaruhi konsumen seperti ini adalah dengan memperkokoh produk flagship seingga kedudukan produk jepag terutama Honda dapat disejajarkan dengan produk italia.

Sekian dulu untuk artikel selanjutnya saya akan membahas apa yang membat RC family begitu fenomenal.



No comments:

Post a Comment